HASIL DISKUSI KELOMPOK 1 KONSEP
BELAJAR MENGAJAR (OLEH KELOMPOK 2)
1. Pertanyaan
Mina : Pada faktor-faktor psikologis dalam belajar terdapat motivasi sebagai
salah satu faktornya, yang ingin saya tanyakan motivasi seperti apa yang bagus
untuk diterapkan seorang guru kepada siswanya agar mereka mau belajar dengan
sungguh-sungguh bukan hanya satu atau dua hari saja mereka termotivasi tetapi
motivasi yang berkelanjutan agar tercipta anak didik yang bukan hanya pintar
tetapi juga cerdas dan kreatif.
Jawaban: Motivasi
seorang guru bagi siswa dalam proses belajar mengajar memiliki peran penting.
Motivasi berfungsi sebagai pendorong siswa dalam melakukan sesuatu, menggerakkan
minat mereka, merangsang rasa ingin tahu mereka jauh lebih dalam lagi. Langkah
pertama bagi seorang guru untuk memotivasi siswanya dalam belajar, adalah
membuat siswa nyaman dulu dengan pelajaran yang akan dipelajari. Tanpa adanya
rasa nyaman dengan pelajaran dan guru yang mengajar mustahil proses belajar
mengajar bisa berlangsung dengan kegairahan ingin tahu yang besar. Motivasi
bisa dberikan oleh guru dalam awal kegiatan mengajar, sebelum masuk ke kegiatan
inti mengajar. Seorang guru yang paling utama adalah membuat suasana kelas
nyaman, sehingga para siswa bersemangat untuk belajar, misalnya dalam belajar
membuat paragraf deskriftif siswa disuruh untuk mengobservasi taman sekolah
terlebih dahulu selama lima belas menit, setelah melakukan observasi dengan
kondisi taman sekolah barulah siswa disruh untuk membuat paragraph deskriftif
yang menjelaskan taman sekolah. Pemberian reward juga penting kepada siswa
sebagai bentuk apresiasi terhadapa pencapaian yang ia raih dalam proses belajar
mengajar, selain untuk memberi semangat kepada siswa yang berprestasi.
Pemberian reward juga bisa berfungsi sebagai motivasi bagi siswa yang lain
untuk tidak mau kalah dengan temannya.
2. Pertanyaan
Rizky setiawan: "Pemahaman tidak hanya sekedar tahu, tetapi juga
menghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah
dipahami."
Maksud dari
memanfaatkan di sini bagaimana ya, Kakak?
Tolong jelaskan
lagi ya, Kakak!
Jawaban: Pemahaman
tidak hanya sekedar tahu, tapi menghendaki subjek agar belajar dapat
memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipahami. Memanfaatkan pemahaman berarti
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang di dapat di sekolah ke dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh; seseorang belajar tentag akuntansi di pelajaran ekonomi
dan mempraktekan dalam kegiatan jual beli.
3. "Namun
ia mengemukakan bahwa stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuan atau
pemuasan biologis"
Maksud dari
kata-kata itu bisa dijelaskan lah? Saya kurang paham di bagian itu? hehe
makasih..
Jawaban: Proses
stimulus dan respon hanya bersifat sementara itu maksudnya adalah proses
stimulus dan respon tidak berlangsung terus-terusan namun harus selalu dberikan
terus stimulus agar respon dapat terus terjaga.
4. Pertanyaan
Nike : Setelah membaca penjelasan kalian, ada sedikit pertanyaan yang ingin
saya ajukan. Diantaranya ialah:
1. Kalian
mengatakan bahwa hal terpenting dari belajar adalah pengalaman yang diperoleh
bukannya nilai dari belajar tersebut. Bisakah kalian memberikan contoh konkret
dari hal terpenting tersebut!
2. Paul Freire
menyebutkan 2 model pendekatan yaitu pedagogy dan andragogy. Menurut kalian
dari kedua model tersebut, manakah model yang paling tepat diterapkan seorang
guru? Serta berikan alasannya!
Jawaban: (1) Dalam
kegiatan belajar mengajar pengalaman dalam memperoleh pengetahuan itu
seringkali terasa lebih penting
dibandingkan hasil proses belajar mengajar. Psoses pengalaman dalam menemukan
ilmu pengetahuan membuat siswa belajar banyak hal bukan hanya tentang pelajaran
itu tersendiri, seringkali dalam proses belajar kita mendapatkan banyak
pengalaman seperti proses kerjasama dalam mempelajari pelajaran tertentu, bersosialisasi,
dan bersikap, bukan hanya sekedar mendapatkan nilai tujuh atau sepuluh.
(2) Model pedagogy
ataupun androgogy memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Namun,
menurut kelompok kami metode pendagogy jauh lebih cocok untuk pembelajaran
karena metode pembelajaran ini membiarkan siswa untuk bertidank aktif dalam
proses belajar mengajar, siswa akan menjadi pusat perhatian sedangkan guru
hanya sebagai media atau fasilatato yang menjembatani proses keingintahuan
siswa dalam memperoleh belajar.
5. Pertanyaan
Syfa: Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem untuk mencapai suatu
tujuan yang ingin dicapai oleh pendidik dan peserta didiknya. Lantas, bagaimana
menurut kalian jika adanya keterbatasan waktu dalam proses belajar mengajar,
bagaimana cara kita sebagai "calon pendidik" untuk mengajar yang
efektif dalam waktu pembelajaran yang tersedia terbatas sedangkan materi
ajarnya banyak? Terima kasih. .
Jawaban: Keterbatasan
waktu mengajar di dalam kelas dapat kita antisipasi dengan memberikan pelajaran
tambahan seperti les setelah pulang sekolah.
6. Pertanyaan
Muklis: Saya mau bertanya,
“Pendidikan
seharusnya membangun kesadaran kritis, dan mampu menciptakan ruang untuk
tumbuhnya resistensi dan subversi terhadap sistem yang dominan.”
Berdasarkan
kalimat diatas, apa yang dimaksud dengan resistensi dan subversi?
“Asumsi lain
dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajar pun yang ideal
untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa.”
Apa maksud dari
kalimat diatas? Mohon penjelasannya kawan-kawan!
Jawaban: Resistensi
bisa berarti penolakan, sikap untuk bertahan, berusaha melawan, sedangkan
suberversi berarti upaya untuk mempertahankan pendidikan tersebut. Teori
sibernetik adalah teori belajar yang mengutamakan proses informasi. Teori
sibernetik memiliki kemiripan dengan teori belajar kogintif yang lebih
mementingkan proses dibandingkan hasil.
7. Pertanyaan
Hairunnisa: "bagi seorang behavioris, belajar pada dasarnya adalah
menghubungkan sebuah respons tertentu pada sebuah stimulus yang tadinya tidak berhubungan"
kawan2 tolong
berikan penjelasan pada kalimat diatas?
Jawaban: Teori
behavioris mengutamakan stimulus dan respon. Menurut teori ini , belajar
dipandang sebagai perubahan tingkah laku berdasarkan stimulus dan respon.
Seseorang dianggap telah belajar jika ia telah mampu untuk menunjukkan
perubahan tingkah laku. Dengan kata
lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil
interaksi antara stimulus dan respons.
8. Pertanyaan Rusmaliana: Menurut Thomas F.
Station, faktor psikologis dalam belajar itu ada enam,yaitu motivasi,
konsentrasi, reaksi, organisasi, pemahaman, dan ulangan atau pengulangan.
yang ingin saya
tanyakan, bagaimana peran seorang guru membuat siswa berkonsentrasi dan
bereaksi? berikan contohnya!
Jawaban: Peran
guru dalam menciptakan konsentrasi dan reaksi adalah dengan menyediakan media
yang mampu menarik perhatian siswa dalam proses belajar dan mengajar.
9. Pertanyaan
Muliani: Sifat dasar manusia adalah lupa. Begitu juga dengan siswa, lupa dengan
pembelajaran yang telah mereka pelajari.
Menurut kalian
bagaimana cara guru dalam melakukan pengulangan yang efektif agar siswa tidak
mudah lupa dengan pelajaran mereka?
Jawaban: Melakukan
pengulangan yang efektif dalam mengajar bisa kita lakukan saat akhir pelajaran
dan dan awal pelajaran berikutnya.
10. Pertanyaan
Maulida: Pada tujuan belajar, kalian mengatakan seorang ahli pendidikan lebih
mengutamakan metode serta kondisi yang mempertinggi efesiensi belajar. Yang
ingin saya tanyakan, menurut kalian metode dan kondisi yang bagaimana yang akan
mempertinggi efesiensi belajar?
Jawaban: Metode
yang cocok digunakan dalam efisiesni belajar dalah metode androgogy karena
siswa menjadi aktif dalam proses mencari ilmu pengetahuan, sedangkan guru hanya
berfungsi sebagai media yang menjembatani rasa haus siswa akan pelajaran.
11. Pertanyaan
Maulana: Bagi seorang penganut teori Gestalt, hakekat belajar adalah penemuan
hubungan unsur-unsur di dalam ikatan keseluruhan.
dari teori
tersebut, bisakah kawan-kawan menjelaskan sedikit maksud dari teori tersebut.
Jawaban: Hakikat
belajar adalah proses penemuan hubungan unsur-unsur dalam ikatan keseluruhan.
Menurut pemahaman kelompok kami, apa yang diungkapkan Gestalt tersebut adalah setiap pelajaran memiliki
hubungan yang terstruktur.
12. Pertanyaan
Ahyan: Pada bagian “a. pengertian belajar menurut Teori Behavioristik” paragraf
ketiga terdapat pernyataan:
Ia (Walson)
tetap mengakui bahwa perubahan-perubahan mental dalam benak siswa itu penting.
Menurut
kelompok, adakah ciri bahwa seorang siswa telah mengalami perubahan mental?
Jawaban: Perubahan
mental siswa dapat kita lihat dari sikap siswa dalam belajar, karena sikap
seoserang secara fisik pasti dipengaruhi oleh sikap secara mental. Ciri
perubahan mental siswa adalah dengan berubahnya sikap ia (siswa) dalam kegiatan
belajar.
13. Pertanyaan
Dina: Pada penjelasan "Menurut Thomdike, belajar adalah proses interaksi
antara stimulus dan respon. Dari definisi belajar tersebut maka menurut
Thomdike perubahan tingkah laku akibat dari kegiatan belajar itu dapat berwujud
kongkrit atau tidak kongkrit." Yang masing saya belum mengerti, bagaimana
wujud kongkrit atau tidak kongkrit tersebut?
Jawaban: wujud
kongkrit menurut Thomdike di sini adalah terjadinya perubahan sikap dari siswa
dalam kegiatan belajar.
14. "Semua
persiapan guru untuk mengajar bersifat teknis. Hasilnya juga dapat diukur
dengan instrumen perubahan perilaku yang bersifat verbalistis"
Pertanyaan dari
saya: seperti apa wujud instrumen perubahan perilaku yang bersifat verbalistis
itu?
Mohon pencerahan
jawaban dari kawan-kawan..
Jawaban: yang
dimaksud dengan wujud instrument perubahan perilaku yang bersifat verbalitas
adalah perubahan yang terjadi pada siswa dalam berbahasa. Maksudnya, setelah
mengajar guru dapat mengukur pemahaman siswa dari cara berbicara siswa dan cara
dia menyampaikan pendapat.
15. Pertanyaan
Lisa wulandari: Tujuan belajar dan kedudukannya dalam proses belajar mengajar,
bolehkah sya meminta kalian memberikan penjelasan secara mudah mengenai dua hal
tersebut?
Trmksih..
Jawaban: tujuan
belajar dan kedudukannya dalam proses belajar mengajar, menurut kami
kedudukannya sama penting karena tujuan adalah pedoman yang memberi arah ke
mana proses belajar mengajar akan dibawa. Tujuan dari kegiatan belajar mengajar
tidak akan pernah tercapai selama komponen komponen yg lainnya tidak digunakan.
jadi tujuan dan proses belajar mengajar saling berkesinambungan untuk mencapai
tujuan yg diharapkan.